Cover Me.

Sepele memang kedengarannya. 
Hanya sekedar perintah menutupi kepala dengan sehelai kain.

Tapi dalam menjalankannya itu yang susah.

Sama kayak gue. Gue pakai hijab itu awalnya karena terpaksa. Dipaksa sama orangtua saat gue masuk SMP. 

Niat awalnya, gue ingin sekali nggak pakai hijab saat SMP. Tapi, saat kedua orangtua gue bilang gue harus pake hijab saat sekolah, yaudah gue turutin. Entah kenapa gue nggak berontak. Hati kecil gue yaa yaudah, nurut aja.

Saat awal-awal gue pakai hijab saat sekolah, hati gue tenang. Nggak ada keinginan buat buka hijab juga. Tapi, makin hari, makin banyak godaan yang membuat gue kepikiran buat nggak pakai hijab dikeadaan tertentu. 

Dan selang beberapa lama, pada akhirnya gue menyesal karena gue pernah keluar rumah tanpa hijab. 

Kenapa gue nyesel?  

Karena kalau di awal itu, bukan nyesel namanya hehe.

Dan berhijab bagi gue adalah suatu kewajiban. Dengan gue berhijab, seenggaknya gue udah menyelamatkan kedua orangtua dari siksa kubur. Juga, dengan gue berhijab, gue merasa lebih dihormati oleh laki-laki. Nggak ada yang namanya digodain sama laki-laki kalau kita pakai hijab.

Mungkin, masih banyak diantara kita yang menunda-nunda pakai hijab ya?

Oke, mungkin lo, kalian, dan banyak orang disana berniat berhijab nanti aja kalau udah nikah. Ya kan?

Yakin besok masih bisa gunain hidung buat nafas?

Nggak ada yang ngejamin kita semua bakal hidup sampai tua.

Banyak kok orang yang masih muda, sehat, tapi tiba-tiba dia meninggal.

Jadi, buat kalian yang udah punya niatan buat berhijab, gue doain, dan gue yakin kalian pasti bisa berhijab sebelum ajal menjemput.

Juga gue yakin kalian nggak mau, kan kalau hijabnya itu dipasangin sama orang lain?

Share:

0 comments